Tak ada yang tak peduli pada cinta. Karena cinta, hela nafas jadi bermakna. Kau tak ‘kan hidup tanpa cinta. Kau mencintai atau kau dicintai. Yang jelas, cinta ada dimana-mana. Bukan menu pilihan, tapi kebutuhan. Tak perlu dinafikan. Bahkan singa kecil butuh cinta, dan singa besar memberi cinta.
Sepertinya sepele. Jangan bohong! Matamu bisa menggambarkan, seperti projector meski samar-samar kaubuat; hatimu bisa menyalahtingkahkan tubuh yang kaubawa kemana-mana. Katakan saja sejujurnya, cinta itu ada!
Suka, duka, rindu, semangat, kuat, sehat, sakit, bagian dari bisikan cinta. Ya, kau bisa merasakannya. Karena cinta, kau lemah tetiba kuat; kau sakit tetiba sehat; kau duka tetiba suka. Itulah cinta. Sihirnya begitu hebat. Terlalu berat untuk dilawan. Tak ada yang mampu menaklukkan cinta kecuali kekosongan hati dari kebaikan dan keinginan.
Cinta bukan saja ekspedisi Adam dan hawa di atas Jabal Nur; atau irisan jari-jemari para putri memandang Yusuf. Seperti kau ingat pula hasrat Qois demi cintanya pada Layla. Duhai, Cinta tak hanya itu. Cinta bisa saja Ibrahim hendak memenggal Ismail; atau sepatah kata Muhammad, “potonglah tangan Fatimah” di depan telinga-telinga sahabat. Dan mungkin kau pernah dengar cinta Robi’ah yang berlebihan dan tak masuk akal. Meski konyol, setidaknya cinta menunjukkan ia ada dan kisah pencintanya melegenda.
Tak ada yang berani mengungkapkan arti cinta. Karena memang tak ada definisi pasti. Seperti angin yang menyentuhmu namun tak mampu kaugambar rupanya. Tak mampu pula lidahmu menjelaskan. Kata Rumi, “kata-kata pecah berkeping-keping kala kucoba jelaskan arti cinta”. Masihkan kau penasaran? Sudah! Tak perlu kaurisaukan tentang definisi. Karena cinta bukan untuk didefinisi. Melainkan untuk mengisi.
Jika kau mau jujur, cinta tak ‘kan pernah lelah mengepakkan sayapnya. Meski berkali-kali kaujatuh dan patah sayapmu itu. Cinta tak ‘kan pula habis. Akan selalu ada celah yang bisa mengisi energy dalam sebutir cinta. Cinta bisa saja kembali hadir, dengan energi yang lama ataupun baru. Cinta bisa saja membuatmu bergairah untuk hidup ataupun mati.
Ketahuilah, kuncinya ada pada dirimu sendiri. Dalam segenggam hati yang kaumiliki. Sebentuk jantung yang berisi memori pemikiran, karakter dan kekuatan untuk memilih.
(Muhammad el-Rijal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar