oleh: el-Rijal
Kita lelaki bersyair, "adik, kita mengikut air dan mengalir!" tapi airny keruh. airnya giat menderu. melaju bergelombang, memecah-pecah. keras gemericik suara. sampai mendekat muara. dalam lama kurun waktu. ikan-ikan cantik turut hanyut di alunan air itu. hendak kemana dibawa pergi..?. ia bisa mati, mematah hati. terhempas dan terpukul-pukul bebatuan kali. Sang ikan nan cantik jelita pun berpilu dalam hati, "oh... lama aku menanti-nanti tak jua kau bernyali.."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar