Sabtu, 03 November 2012

AS Menentang Kunjungan PM Turki ke Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Amerika Serikat pada Jumat menyuarakan penentangan terhadap rencana kunjungan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan ke Gaza, dan menyebutnya sebagai langkah yang merusak perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan bahwa Hamas, yang merebut kekuasaan di Gaza pada tahun 2007, tetap "sebagai kekuatan destabilisasi" di Jalur Gaza dan daerah lainnya. "Kami menentang keterlibatan dengan Hamas," katanya kepada wartawan pada konferensi pers reguler.

"Kunjungan semacam ini tidak kondusif untuk memajukan upaya perdamaian dan keamanan di kawasan. Sebaliknya, kami mendesak semua pihak untuk memainkan peran konstruktif dalam membawa para pihak bersama-sama."

Erdogan seperti dikutip pada Jumat ia bermaksud untuk mengunjungi Gaza dan akan menetapkan tanggal untuk perjalanan dengan pemimpin Hamas. Dia juga menyambut baik kunjungan terakhir ke Gaza oleh Emir Qatar Sheikh Hamad bin Khalifa al-Thani.

Perjalanan Emir pada 23 Oktober, yang AS katakan tidak membantu, membuatnya menjadi kepala negara pertama yang mengunjungi Gaza sejak 2007.

Nuland mengatakan Washington akan melakukan percakapan dengan Turki, sekutu NATO, untuk "mencoba mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang dimaksud" dalam perjalanan yang direncanakan.

Gaza tetap di bawah blokade Israel, dan serangan Israel terhadap sebuah kapal bantuan Turki yang mencoba untuk mematahkan blokade pada tahun 2009 membuat tegang hubungan antara Turki dan Israel. Serangan Israel tersebut menewaskan sembilan aktivis Turki.

AS dan Israel memandang Hamas sebagai organisasi teroris.

Sumber: www.republika.co.id

Tidak ada komentar: